Artikel
Tekiah # 68 (22 Desember 2020)

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Mat 28 19-20)

Minggu, 27 Desember 2020 - 23:28:21 WIB
Tekiah # 68 (22 Desember 2020)
Diposting oleh : Yushak
Kategori: Pengajaran - Dibaca: 2361 kali

ילד מושׁיצ היום

HAYOM YULAD  MOSHIAKH - HARI INI TELAH LAHIR JURUSELAMAT


SAHABAT RPK  dimana pun Anda berada, Shalom b’shem Yeshua Hamashiakh, Salam sejahtera dalam nama Yeshua Hamashiakh, dalam nama  Tuhan Yesus Kristus,  Juru Selamat kita.

Selamat mengikuti  Siaran TEKIAH (TELAAH KATA IBRANI ALKITABIAH) bersama saya Gmb Benyamin Obadyah , Ketua GKMI (Gereja Kehilat Mesianik Indonesia)  Jakarta. Tekiah sendiri dalam Bahasa Ibrani berarti suatu cara peniupan Shofar, terompet tanduk domba jantan  seperti yang telah didengar tadi.

Siaran Telaah Kata Ibrani  Alkitabiah ini dimaksudkan untuk menggali kebenaran Alkitab dari  bahasa dan masyarakat Ibrani yang menjadi persemaian tumbuhnya Iman Kristiani kita yang berasal dari Tanah Perjanjian Israel di Timur Tengah. Program TEKIAH menjadi penting karena walaupun kata-kata Ibrani dapat dicari padanannya dalam bahasa lain,  ternyata padanannya tidak dapat memuat 100 % makna yang terkandung dalam Bahasa Ibrani aslinya. Kadang-kadang terjemahannya hanya sekedar pendekatan saja. Setiap program siaran TEKIAH akan membahas satu kata Ibrani dari Kitab Suci (biblical Hebrew). TEKIAH akan membantu Anda memahami kata-kata kitab suci dari sumber aslinya.

Hari ini kita akan membahas kata “Hayom Yulad Moshia - Hari Ini Telah Lahir Juruselamat”. Dalam bahasa Ibrani dieja he-yud-vav-mem dibaca  hayom artinya hari ini; yud-lamed-dalet dibaca yulad artinya telah lahir; mem-vav-shin-yud-ayin dibaca moshia artiya juru selamat.

Kata kunci: Moshia, Mashiakh, 25 Kislev, Baba Demitri, Aurelius, Mithra Romawi,  Sol Invictus, Konstantinus, 25 Desember 336, Agadta deShimon Kefa.

Hayom Yulad  Moshia - Hari Ini Telah Lahir Juruselamat

Lukas 2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. (Ki hayom yulad lakhem moshia, asher hu hamashiakh haadon beir David).

Kita membaca kabar yang disampaikan satu malaikat kepada para gembala di padang Efrata yang tinggal bersama domba-domba mereka pada malam hari. Hari ini (hayom) menyatakan bahwa pada hari itulah bayi Yeshua-Yesus lahir di bumi. Jabatan yang dilekatkan padanya adalah Moshia yang artinya Juru selamat atau Saviour bagi kalian (lakhem). Kalian di sini adalah orang-orang Yehudi. Sesudah itu malaikat juga menyebutkan  gelar lain bagi Yeshua yaitu Mashiakh, yang diurapi.

Perhatikan, Moshia dan Mashiakh tidak sama artinya. Kebanyakan orang Kristen bangsa-bangsa tidak paham perbedaan ini. Moshia adalah Penyelamat, juru selamat. Peran ini dalam sejarah Israel, dijalankan oleh hakim-hakim misalnya, Barak dan Deborah, Gideon, Simson yang menyelamatkan Israel dari serangan musuh. Raja-raja juga menjalankan fungsi moshia seperti David yang menyelamatkan Israel dari orang Filistin.

Sementara mashiakh dimaksudkan bagi orang yang diurapi saat pelantikan dalam jabatan Imam Besar. Imam Besar Aharon, diurapi dan disebut Hamashiakh (Im 4:5). Juga para  penggantinya semua diurapi dan disebut mashiakh. Raja-raja juga diurapi dalam pelantikannya sehingga disebut juga sebagai mashiakh. Karenanya, David juga disebut mashiakh disamping moshia.  Ayat Lukas 2:11 merupakan catatan sejarah akan saat dan tempat kelahiran Yeshua, sang moshia dan hamashiakh.

Tetapi kapan kelahiran Yesus, di musim apa? Ini menarik. Mari kita baca ayat di atasnya.
Lukas 2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Keterangan ini penting untuk menjawab pertanyaan kapan Yeshua lahir. Ayat ini harus dibaca dengan memahami geografi dan budaya Israel yang unik. Israel terletak di daerah sub tropis, di utara khatulistiwa dan mempunyai 4 musim. Musim dingin mulai dari Desember s/d Februari. Maret - April musim semi  ditandai dengan panen jelai dan hari raya Pesakh.  Mulai Juni musim panas ditandai dengan panen gandum dan hari raya Shavuot (Pentakosta). Anggur dan ara dipanen bulan Agustus. Kemudian musim gugur dari bulan September ditandai dengan panen delima dan zaitun serta hari raya Sukkot -Pondok Daun.

Lalu kapan ‘ para gembala tinggal di padang menjaga domba-dombanya’? Domba-domba di padang Efrata adalah domba-domba khusus yang akan dipakai untuk persembahan korban di Bait Suci. Harus dijaga agar tidak cacat. Para gembala akan berada di padang bersama domba-dombanya mulai bulan April sesudah Pesakh sampai dengan musim gugur yaitu hari raya Sukkot bulan Oktober, yaitu sekitar 6 bulan.  Ini artinya, hari kelahiran Yeshua sesuai dengan ruang geografis dan budaya Israel hanya dapat terjadi mulai sesudah April s/d Oktober. Ini yang tidak dipertimbangkan pembaca Alkitab bangsa-bangsa non Yehudi. Bangsa-bangsa yang membaca Injil tidak pernah mempertimbangkan aspek ruang geografis dan budaya Israel ketika menafsir hari kelahiran Yeshua-Yesus. Akibatnya penentuan hari kelahiran Yesus ditetapkan tanggal 25 Desember di tengah musim dingin yang tidak dimungkinkan karena ‘gembala-gembala menjaga kawanan ternak mereka,’  hanya sampai bulan Oktober! Tidak ada gembala di Israel yang tinggal bersama domba-domba mereka di padang pada musim dingin! Domba-domba dimasukkan ke grotto atau gua yang banyak terdapat di sekitar padang Efrata pada musim dingin, apa lagi bulan Desember, puncak musim dingin.  Perhatikan ini bila  saudara berziarah ke Betlehem!

Dari mana agama Kristen  menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus? Yang memulai dugaan tanggal hari kelahiran Yesus adalah bapak-bapak gereja yang semuanya bangsa-bangsa non Yehudi. Kita mulai dengan Tertulianus dari Karthage (200 M). Tertulianus melihat di lingkungan umat Yehudi ada semacam anggapan bahwa seorang tzaddik, orang benar akan berumur penuh, hari kelahiran sama dengan hari kematiannya. Misalnya, Moshe lahir dan mati pada tanggal yang sama, 7 Adar. Rabbi Shimon bar Yohai, lahir dan mati pada hari 33 hitungan omer, lag baomer. Tertulianus kemudian mematok kematian Yesus 14 Nisan Ibrani sebagai 25 Maret. Anggapan ini perlu dipertanyakan karena 14 Nisan dapat bergeser sampai pertengahan April. Tanggal 25 Maret kemudian diubah dari hari kematian menjadi hari pemberitaan kelahiran Yesus atau Annunciation day (Lk 1:31) yang dianggap sebagai permulaan Yesus dikandung. Tinggal tambahkan 9 bulan maka Yesus lahir pada 25 Desember!  

Selain Tertulianus, apakah ada pendekatan lain dalam menetapkan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus?  Kita perlu beralih ke para pemimpin non Yehudi di Gereja Timur. Mar Theofilus  di Kaisaria (kota Romawi)merayakan Natal pada 25 Desember 160 M. Kemudian Baba Demitri (Paus Demitrius) menetapkan perayaan Natal di Alexandria, Mesir bagi lingkungan Gereja Ortodoks Koptik tahun 189 M.

Dokumen Ta’alim ar Rasul pasal XVIII (terj Arab dari asli Koptik) menulis, “Wahai saudara-saudaraku tetapkanlah dalam hari-hari perayaan Kelahiran Junjungan kita tepatnya  pada tanggal 25 bulan kesembilan  Ibrani (Kislev) atau tanggal 29 bulan keempat Mesir (Kiakh).” (Marqus Dawud, 1979:122). Bulan keempat dalam penanggalan Koptik adalah Kiahk mengikuti nama Kahaka, dewa kebaikan yang adalah lembu suci Apis. Kalender Koptik terdiri dari 13 bulan masing-masing 29 hari. Kiahk berimpit dengan  10 Desember s/d 8 Januari. Sehingga tanggal 29 Kiahk malah jatuh pada 8 Januari! Bangsa-bangsa melihat 25 Kislev dan segera menyamakan dengan 25 Desember, padahal bulan Kislev hanya sebagian berimpit dengan  bulan Desember. Jelas dokumen Ta’alim ar Rasul tersebut hanya menyodorkan opsi yang tidak konklusif !

Tanggal 25 Kislev adalah hari raya Hanukkah yang jatuh pada musim dingin dan dicatat dalam Kitab Makabe yang termasuk dalam kitab  sejarah yang disebut Deuterokanonika,
“Maka terjadilah bahwa tepat pada hari yang sama seperti waktu Bait Suci telah dicemarkan oleh kaum asing, pentahiran Bait Suci dapat dilaksanakan yaitu pada tanggal 25 bulan yang sama, yakni bulan Kislev. Delapan hari itu mereka merayakan dengan sukacita seperti hari raya Pondok Daun dirayakan (II Makabe 10:5-6  ditulis dalam bahasa Ibrani pada abad 2 sM). Bait Suci dicemari oleh Antiokhus, raja Yunani pada tanggal 25 Kislev 167 sM. Tepat 3 tahun kemudian, Bait Suci ditahbiskan ulang oleh kaum Makabe pada tanggal 25 Kislev juga. Kita bertanya, mengapa Antiokhus mencemari Bait pada 25 Kislev, bukankah ia tidak suka budaya Ibrani? Lagi pula 25 Kislev saat itu hanya tanggal biasa, tak ada keistimewaannya. Alasannya, karena 25 Kislev tahun 167 sM berimpit dengan 25 Desember 167 sM!

Antiokhus melihat keistimewaan 25 Desember dalam budaya Yunani sebagai hari kelahiran dewa Apolo, dewa matahari anak dewa Zeus. Ia mendirikan patung Zeus  di Bait Suci dan memberi korban kepadanya.  Namun pada  saat penahbisan ulang Bait Suci di tahun 164 sM, 25 Kislev  tidak lagi berimpit dengan 25 Desember! Akibatnya anggapan bahwa hari raya Hanukkah 25 Kislev yang berimpit dengan 25 Desember  sebagai kelahiran Yesus merupakan anggapan yang semberono!

Mari kita cermati hubungan 25 Kislev dan 25 Desember. Pada tahun 2016, 25 Kislev berimpit dengan 25 Desember. Hal ini berulang kembali baru pada tahun 2024. Jadi perulangan 25 Kislev berimpit dengan 25 Desember  sangat jarang, sekitar 9  tahun.

Antiokhus Epifanes raja Yunani memandang istimewa tanggal 25 Desember karena merupakan hari lahir dewa Apolo. Bagaimana pandangan bangsa-bangsa lain terhadap tangal 25 Desember?  Banyak bangsa besar  lainnya yang mengistimewakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa-dewa mereka.  Misalnya, bangsa Babilonia kuno meyakini dewa kesuburan Tammuz (anak Nimrod, pendiri Menara Babel) lahir pada 25 Desember 2600 sM. Bangsa Mesir kuno menganggap dewa Horus lahir dari dewi Isis pada tanggal 25 Desember 2500 sM. Bangsa Persia kuno meyakini dewa Mithra lahir pada 25 Desember tahun 1500 sM.  

Kemudian kepercayaan pada dewa Mithra diadopsi oleh kaisar Romawi Aurelius tahun 274 M dengan menetapkan perayaan Sol Invictus (matahari yang tak terkalahkan) pada 25 Desember 274, menandai diterimanya agama Mithras Romawi sebagai agama negara. Kemudian di abad 4, sesudah Kristen menjadi agama negara Romawi, setahun sebelum ia meninggal, kaisar Constantinus menetapkan perayaan Christmass pada tanggal yang sama dengan perayaan Sol Invictus yaitu  25 Desember 336 di Roma.

Mari kita telusuri data kelahiran Yeshua – Yesus dari komunitas Yehudi, baik dari sumber biblical maupun extra biblical.  Kita mulai dengan Besorah atau Injil sebagai catatan kehidupan Yeshua. Luk 1:5 Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.  Menurut 1 Taw 24:10 tugas di Bait Suci dilakukan oleh 24 rombongan imam secara bergantian.
Luk 1:24 Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri.
Luk 1:26 Dalam bulan yang keenam Elohim menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Dari ayat-ayat ini kita tahu selisih kelahiran Yokhanan – Yohanes dengan yeshua sekitar 6 bulan.

Banyak pembaca Injil abad 21 yang salah memahami konteks Lukas 1:26 dengan menyangka bulan ke-6 di sini sebagai bulan keenam dari kalender Ibrani yaitu Elul. Bahkan ada juga di medsos yang menyangka bulan keenam ini, sesudah bulan Tishri yaitu Adar.  Dugaan bulan Elul maupun bulan Adar, diakibatkan tidak membaca konteks yang sudah dibangun dari Lukas 1:24, Elizabet mengandung 5 bulan. Lalu pada ayat 26 ditulis bulan ke-enam,  sebagai kelanjutan kehamilan Elisabet.

Mari kita analisa data alkitabiah ini. Rombongan Abia (ke-8) dihitung dari minggu pertama bulan Nisan. Setiap rombongan melakukan Tugas Mandiri 1 minggu. Namun, pada hari Raya semua rombongan bertugas bersama. Pada minggu ke-2 ada Pesakh dan hari raya Roti tak Beragi 14-21 Nisan, 24 rombongan tugas bersama. Akibatnya tugas Abia mundur 1 minggu menjadi minggu ke-9. Namun pada minggu ke 9 ada hari raya Shavuot-Pentakosta, sehingga dipandang sebagai tugas bersama. Akibatnya, tugas rombongan Abia secara mandiri menjadi minggu ke-10. Saat itulah Zakaria dilawat malaikat yang memberitahukan bahwa isterinya yang mandul akan melahirkan.

Zakharia baru pulang pada minggu ke-11 (bulan Juni), beberapa lama kemudian isterinya hamil (Lk1:23). Tambahkan 9 bulan, maka pada bulan Maret (sekitar Pesakh) Yokhanan lahir normal. Dari kalender Ibrani dapat dihitung secara empiris bahwa jarak waktu dari Pesakh ke Sukkot ada 6 bulan. Jadi Yeshua lahir 6 bulan sesudah Yohanes pada hari raya Sukkot. Selanjutnya, hitung maju hari raya Hanukkah ke Sukkot ada 9 bulan. Jadi bila Yeshua lahir pada hari raya Sukkot, maka ia mulai dikandung pada hari raya Hanukkah di musim dingin!

Sekarang mari kita lihat sumber extra biblical yang ada di lingkungan masyarakat Yehudi, sebagai masyarakat yang memberikan Yeshua kepada dunia. Dokumen  Aggadta de Shimon Kefa, yang dikenal masyarakat Yehudi  abad 2  dan ditulis oleh orang Yehudi yang tidak percaya kepada Yeshua Hamashiakh untuk membentengi orang Yehudi agar tidak bergabung dengan kelompok Yehudi  murid-murid Yeshua. Dokumen ini ditulis untuk menangkal praktik  pelaksanaan hari raya (moadim) murid-murid  Yeshua dengan meminjam nama Shimon Kefa, murid Yeshua yang dikenal orang Yehudi sebagai pemimpin murid-murid Yehudi Yeshua.

“Kalian tidak akan merayakan hari raya Roti Tak Beragi tetapi merayakan kematiannya. Pada perayaan Shavuot, rayakan 40 hari dari penyalibannya sampai kenaikannya ke angkasa. Dan pada hari raya Sukkot, kalian akan merayakan kelahirannya dan delapan hari dari kelahirannya kalian merayakan penyunatannya “  (Aggadta de Shimon Kefa).

Dokumen ini pada dasarnya ingin mengatakan bahwa murid-murid Yeshua, mengalihkan hari raya   dalam Torah kepada peringatan akan Yeshua; sehingga hari raya Roti tak Beragi dipakai merayakan kematianNya. Perayaan Shavuot-Pentakosta dipakai untuk memperingati kenaikanNya ke langit. Dan hari raya Sukkot-Pondok Daun dipakai untuk merayakan kelahiranNya dan hari ke delapannya untuk mengingat penyunatanNya.

Walau pun ucapan ini dapat diibaratkan sebagai film negatif, kita tetap dapat membuatnya menjadi foto positif. Data historis yang disampaikannya adalah murid-murid Yehudi Yeshua merayakan Sukkot bersamaan dengan peringatan kelahiran Junjungan mereka yaitu  Mesias Yeshua! Fakta otentik ini ada di lingkungan masyarakat Yehudi abad pertama dan permulaan abad 2. Bangsa-bangsa tidak mengetahuinya. Mereka coba mereka-reka dengan latar belakang mereka dan tiba pada sesuatu yang sangat berbeda.

Upaya untuk mendapatkan hari lahir Yeshua harus digali dari dokumen yang muncul dari masyarakat Ibrani yang memberikan Yeshua Hamashiakh kepada bangsa-bangsa di dunia. Bangsa-bangsa non Yehudi dapat mencari, tetapi hasilnya harus divalidasi dengan sumber-sumber kuno Israel. Karenanya dugaan hari kelahiran Yeshua di lingkungan bangsa-bangsa hanya sebatas tafsir, tidak konklusif.

Dengan adanya beberapa dugaan hari lahir Yeshua-Yesus ini, umat Kristen bangsa-bangsa abad 21 dituntut untuk bersifat terbuka dan toleran terhadap perbedaan tanggal perayaan hari kelahiran Yeshua Hamashiakh – Yesus Kristus.  

Apapun pandangan saudara, mari kita sambut dengan sukacita kabar dari malaikat, Hari ini telah lahir bagimu  Moshia, Juruselamat, yaitu Hamashiakh - Kristus, Junjungan, di kota David! Semoga siaran ini memberkati Saudara.

Tiba saatnya saya Gmb Benyamin Obadyah dan Pnt Ira Obadyah,  mohon diri dari ruang dengar Saudara. Sampai jumpa pada siaran mendatang. YESHUA KESELAMATANKU – TORAH KESUKAANKU. MENUJU KEPENUHAN BANGSA-BANGSA.  Bagi Saudara yang merayakan, Selamat Hari Natal 2020!

Semoga siaran ini memberkati Saudara (Benyamin Obadyah).

Dengar siaran Tekiah # 68 (22 Desember 2020) di YouTube.

Artikel Terkait


Gereja Kehilat Mesianik Indonesia

00091520

Pengunjung hari ini 12
Total pengunjung 91520
Hits hari ini 12
Pengunjung Online 1

Tentang Kami

WebSite ini dibuat sebagai wujud dari ketaatan iman, sebuah respon terhadap Seruan Mesianik atau yang lebih dikenal sebagai Amanat Agung (Matius 28: 19-20).

Kami Mengajak Anda untuk bersama sama Kami belajar pengenalan akan mesias Yeshua Secara utuh dan lengkap sampai kedatangan mesias yang kedua kalinya. Hidup Kita diberkati dan nama Tuhan dimuliakan sampai ke ujung-ujung bumi.

Blog

Alamat

Plaza Pasifik Blok A1 No 1 lantai 4,
Jl. Raya Boulevard Barat (samping MOI Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Komplek Bumi Bintaro Permai
Jalan Bintaro Puspita IIC Blok D7-8, Kel. Pesanggrahan, Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

+628129912430 (WA)

informasi@gemamesianik.org